Jumat, 08 Juli 2011

Pengaruh Sampah di Lingkungan Pemukiman terhadap Kenyamanan Masyarakat

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi TUHAN YME karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini di susun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh sampah di lingkungan pemukiman terhadap kenyamanan masyarakat yang kami sajikan berdasarkan observasi secara langsung di lokasi.

Makalah ini memuat tentang “pengaruh sampah di lingkungan pemukiman terhadap kenyamanan masyarakat” sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis yang merasakan secara langsung pengaruh yang di timbulkan dari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal kami untuk di cermati dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang perduli terhadap lingkungan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Eddy Santoso yang telah memberikan mata kuliah Ilmu kealaman dasar dan bimbingannya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca untuk lebih peka terhadap lingkungan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.









                                                                                                                        Penulis






DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR………………………………...                                1

DAFTAR ISI...…………………………………………                               2

BAB I : PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH………………                                3
B.     IDENTIFIKASI MASALAH……………………..                                4
C.     PEMBATASAN MASALAH……………………..                               4
D.    PERUMUSAN MASALAH………………………                                4

BAB II : PEMBAHASAN…………………………….                               5

BAB III : PENUTUP
A.KESIMPULAN…………………………………………                          9
B.SARAN………………………………………………                              9

DAFTAR PUSTAKA……………………………….....                               10

















BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

 Sampah merupakan konsekuensi kehidupan yang sering menimbulkan masalah bagi warga. Jumlahnya akan selalu meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dengan beragam aktivitas. Peningkatan jumlah penduduk berarti peningkatan jumlah timbunan sampah.  Dan semakin beragamnya aktivitas maka beragam pula jenis sampah yang di hasilkan terutama sampah yang berasal dari perumahan. Dalam arti sampah ini dihasilkan oleh penduduk setempat yang melakukan pembuangan sisa-sisa dari barang-barang atau produk-produk yang telah mereka pakai. Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang (Wikipedia).

Masalah sampah ini sangat menggangu kenyamanan para warga di sekitar lingkungan, khusunsya penghuni asrama Pastor Dominikan. Hal ini di karenakan sistem pembuangan sampah
yang tidak semestinya dan tidak pada tempatnya. Petugas yang membersihkan komplek palapa membuang sampah dari semua rumah yang berada di komplek palapa tersebut di area belakang atau pun ujung jalan dari komplek tersebut. Hal ini jelas mengganggu kenyamanan warga yang tempat tinggal nya berada di penghujung komplek. Terdapat banyak dampak yang di hasilkan dari tumpukan sampah itu, selain mengganggu pemandangan juga dapat menggaanggu kesehatan para warga di karenakan dengan bau dan berbagai binatang pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.

 Pemerintahan Kota Pontianak dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menangani masalah sampah yang ada. Masalah yang terjadi di palapa adalah hal yang sama terjadi di seluruh Kota Pontianak. Masalah sampah adalah merupakan isu yang sangat mendesak dan harus menjadi prioritas pemerintah kota. Keterlibatan dan dukungan dari segenap masyarakat tentunya penting demi terwujudnya program pemerintah.

           
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis yang terinspirasi dari permasalahan sampah di lingkungan tempat tinggal warga palapa khususnya asrama Pastor Dominikan yang terletak di Jalan Palapa, Pontianak Kota untuk di cermati dan perlu mendapat dukungan dan perhatian dari semua pihak yang peduli terhadap lingkungan.


B.     Identifikasi Masalah

             Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Sampah di Lingkungan Pemukiman terhadap Kenyaman Masyarakat” maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh sampah di lingkungan pemukiman terhadap kenyamanan masyarakat?

Bagaiman peran serta kebijakan pemerintah dan cara masyarakat dalam mengelolah sampah ?





C.    Pembatasan Masalah

            Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang di bahas di batasi pada masalah :

Pengaruh sampah di lingkungan pemukiman terhadap kenyamanan warga

Kebijakan apa saja yang dapat dilakukan pemerintah dan peran masyarakat terhadap permasalah sampah di lingkungan.



D.    Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut ;

Bagaimana deskripsi pengaruh sampah di lingkungan terhadap kenyamanan masyarakat ?

Bagaiman peran serta cara yang di lakukan pemerintah dan masyarakat terhadap masalah sampah di lingkungan tempat mereka tinggal ?






BAB II

PEMBAHASAN

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses (Wikipedia). Menurut Webster Dictionary, Garbage ( Sampah) unwanted or useless material. Sangatlah benar kalau sampah itu adalah materi-materi yang tidak dinginkan lagi karena sudah tidak ada gunanya. Oleh karena ketidakadaan gunaan itu kita membuang sampah.

Saya tinggal di asrama Pastor Dominikan yang terletak di Jalan Palapa 3c nomor 2. Palapa merupakan kompleks perumahan tentara dan orang-orang cina. Asrama kami terletak di bagian belakang kompleks Palapa. Palapa adalah tempat perumahaan elit, namun sistem pengaturan sampah yang ada tidak se-elit tempatnya. Penduduk membuang sampah di dekat asrama kami, yang masih termasuk komplek palapa. Kesadaran akan bahaya sampah belum terealisasi.
Tumpukan sampah yang dibuang dekat asrama kami adalah sampah yang berasal dari perumahan di Palapa. Setiap pagi petugas pemungut sampah berkeliling untuk mengumpulkan sampah yang ada. Lalu dengan mengunakan gerobak mereka membawanya ke tempat pembuangan sampah yang ada di dekat asrama kami.

           Pembuangan sampah ini sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Menurut tukang buang sampah mereka membuang sampah di dekat asrama pastoran karena sebelumnya tidak ada orang yang tinggal di sekitar karena para penghuni rumah pindah tempat . Ketika sudah ada pembeli  rumah-rumah yang kemudian tinggal di sekitar pembuangan sampah, mereka  mencoba untuk mencari solusi, namun tidak berhasil. Mereka masih membuang sampah  ke tempat yang sama.

Sampah yang ada di sekitar asrama kami adalah sampah konsumsi. Dalam arti sampah ini dihasilkan oleh penduduk setempat yang melakukan pembuangan sisa-sisa dari barang-barang atau produk-produk yang telah mereka pakai. Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang (Wikipedia).


Sampah yang ada sangatlah beragam karena sampah-sampah itu berasal dari sampah rumah tangga. Kalau kita tinjau lebih dekat, di sana ada sampah plastik, botol bekas, sisa-sisa makanan, dan kertas. Bahkan kita bisa juga menemukan prabotan-prabotan rumah tangga yang sudah rusak seperti kursi, meja, alat-alat dapur dan lain sebagainya.

Sampah yang sudah ditumpuk bertahun-tahun semakin hari semakin bertambah  tinggi karena sampah yang diuraikan tidak sebanding dengan jumlah sampah yang ditambah. Sampah yang teruraipun hanyalah yang bersifat  Biodegradable, yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan ( Wikipedia).Sampah yang ada tidak semuanya dapat diuraikan misalnya botol yang terbuat dari bahan plastik. Sampah ini termasuk kedalam kategori Non-Biodegradable, yaitu  sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi( Wikipedia)

Sampah yang ada tidaklah sedap dipandang mata karena sampah yang ada menggangu pemandangan di sekitar. Seringkali pengunjung berkomentar tentang tumpukan sampah yang ada karena mereka terusik oleh pemandangan yang tidak menyenangkan. Bagaimana bisa menyenangkan ketika kita melihat ke luar, asrama kita seperti dikelilingi oleh sampah?

Sampah yang membusuk sangatlah menggangu pernafasan. Angin seringkali membawa bau yang tidak sedap dan terhirup oleh penghuni asrama.. Kami seringkali harus menutup hidung untuk menghindari bau yang ada. Makan merupakan waktu yang nikmat ketika tidak ada hal yang menganggu, namun dengan hadirnya bau yang tidak sedap membuat nafsu makan menurun.

Lalat dan tikus sangat menyukai tempat yang kotor. Tumpukan sampah yang ada di sekitar menjadi tempat bertelur dan makan lalat. Seringkali lalat yang hinggap di sampah masuk ke dalam asrama dan hinggap di makanan yang ada. Tidak heranlah kami terkadang terserang sakit perut. Sedangkan tikus mencari makanan dari sisa-sisa makanan yang dibuang.







Tak jarang sampah-sampah yang ada memenuhi parit-parit di sekitar rumah kami sehingga menyebabkan banjir. Musim penghujan merupakan musim yang tidak mengenak-kan bagi penghuni Asrama Dominikus. Parit-parit yang ada tidak mampu mengalirkan air secara maksimal karena terhalang oleh tumpukan sampah. Hal ini mengakibatkan air hujan terbendung dan mengenangi pekarangan rumah. Genangan air yang ada membawa bau yang tidak sedap serta membunuh rumput-rumput di halaman Asrama Dominukus.

Pada malam hari banyaknya nyamuk yang masuk ke dalam asrama. Banyaknya genangan air di sekitar menyebabkan nyamuk berkembang biak dengan subur. Jadi penghuni Asrama Dominikus mengunakan kelambu untuk melindungi diri dan menjaga tidur malam kami.

Sudah saatnya perubahan dalam pengelolaan sampah dilakukan. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemprosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah (Wikipedia). Pengelolaan sampah yang baik tentu dapat mengurangi dampak negatifnya pada kesehatan, lingkungan dan keindahan.

Pemerintahan Kota Pontianak dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menangani masalah sampah yang ada. Masalah yang terjadi di palapa adalah hal yang sama terjadi di seluruh Kota Pontianak. Masalah sampah adalah merupakan isu yang sangat mendesak dan harus menjadi prioritas pemerintah kota. Keterlibatan dan dukungan dari segenap masyarakat tentunya penting demi terwujudnya program pemerintah.

Kebijakkan pemerintah dapat berupa pengalokasian sampah yang ada di kota ke suatu tempat yang sesuai. Pertama-tama tempat yang sesuai harus jauh dari pemukiman penduduk. Kemudian jarak tempat sampah dengan sumber mata air bersih juga harus menjadi perhatian karena sampah-sampah yang dibuang dapat mencemari sumber air bersih. Berbagai penyakit dapat disebabkan oleh sumber air yang tercemar , misalnya sakit perut. Dan yang tidak kalah pentingnya tempat sampah harus jauh dari daerah pertanian dan perkebunan. Sampah yang tidak terurai Non-Biodegradable dapat menyebabkan padatnya tanah dan menutup permukaan tanah. Kedua hal ini mengurangi kesuburan tanah sehingga daerah pertanian tidaklah mampu lagi menghasilkan dengan baik.

Mengubur sampah merupakan salah satu cara dalam pengelolaan sampah.  Metode ini sangatlah popular di seluruh belahan dunia. Penguburan sampah dapat dilakukan di tanah yang ditinggalkan, lubang bekas pertambangan, atau lubang alam. Suatu tempat penguburan yang dikelola dengan baik menghasilkan tempat pembuangan yang hegenis dan murah.  Penguburan sampah menghindarkan kontak sampah dengan lapisan atmosphere. Sampah yang terekspos  langsung dapat menimbulkan bau yang tak sedap, pemandangan yang tidak menarik dan sarang untuk berbagai jenis mikroorganisme dan makrorganisme penyebab dan pembawa penyakit. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. Contoh nyata: di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah. (Wikipedia)
Khusus sampah-sampah organik dapat dijadikan pupuk organik yang ramah lingkungan (pengolahan biologis). Zat biologis dapat berupa zat tanaman, sisa makanan atau kertas.  Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan. Dengan mengubah sampah organik yang ada dapat membawa keuntungan tersendiri. Pupuk yang berasal dari sampah organik bisa digunakan untuk keperluan pribadi dan bahkan untuk dijual. Bahan pupuk organik sangatlah mudah untuk didapat dan pupuk ini terkenal ramah dengan lingkungan.

Sampah non-organik seperti botol-botol dan kaleng bekas dapat dijadikan hal-hal yang berguna dengan sentuhan seni. Dengan kreatifitasnya manusia bisa menciptakan bunga tiruan dengan plastik dan bekas pipet serta mengunakan kaleng bekas untuk potnya. Banyak juga mainan yang bisa dibuat dari sampah-sampah non organik seperti kaleng dan botol, misalnya untuk membuat mobil main-mainan. Singkatnya kita bisa menyulap sampah yang ada menjadi barang yang memiliki nilai seni dan bahkan nilai jual.
Sistem daur ulang merupakan system yang dapat digunakan dalam penanganan sampah. Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang (Wikipedia). Ada beberapa cara daur-ulang yang ada; yang pertama dengan mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Kita juga bisa mengunakan sampah yang ada untuk digunakan kembali.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVCLDPEPP, dan PS) juga bisa di daur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah tentu sangat penting di dalam masyarakat. Banyak masyarakat yang masih kurang kesadaranya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tentunya pemerintah perlu melakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah yang baik serta memberikan informasi tentang dampak-dampak negative sampah bagi masyarakat dan lingkungan sehingga setiap anggota masyarakat dapat menyadari bahaya sampah yang terus bertambah.


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “Pengaruh Sampah di Lingkungan Masyarakat terhadap
Kenyamanan Warga” dapat di simpulakan bahwa :

Pengaruh sampah dilingkungan masyarakat membawa dampak buruk bagi masyarakat
sekitar baik dari segi estetika yang dapat menyebabkan terganggunya pemandangan  maupun kesehatan yang di timbulkan dari sampah tersebut.

Penanganan sampah harus dilaksanakan dengan sebaik dan seefisien mungkin dengan
peran serta  warga dan pemerintah dalam menangani persoalan yang ada.




B.     SARAN

Bertolak dari pengaruh sampah yang begitu banyak membawa dampak negative bagi para
warga, maka penyusun memberikan saran sebagai berikut :

Hendaknya para warga ikut berperan dalam menangani sampah, baik melakukann penguburan   sampah, daur ulang dan hal hal bermanfaat lainnya dalam upaya menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan bersih.

Peran pemerintah untuk melakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah yang baik serta memberikan informasi tentang dampak negative sampah bagi masyarakat dan lingkungan sehingga setiap anggota masyarakat dapat menyadari pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan.








DAFTAR PUSTAKA





   
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar